Seumur hidup aku.. ini yang pertama.
Pintu hatiku diketuk seorang wanita.
Dialah ciri yang selama ini kucari.
Ayu wajahnya setia dan sederhana.
Walaupun aku di sini, dan dia di sana.
Jarang sekali berjumpa
semenjak kita berpisah.
Namun rinduku semakin menggebu.
Bunga cintaku semakin merekah.
Sungguh ku merasa resah
melepas dirimu sendiri di sana.
Namunku s’lalu berdo’a.
Semoga bersama.
Di sana hanyalah menanti. (hanyalah menanti)
Sampai kapanpun tiada pasti.
Bertanya kabar melalui tinta
Jarang sekali bertemu muka
Namun kutahu engkau setia
Di sana kau tetap menuggu. (kutetap menunggu)
Kehadiranku di sisimu.
Kasih Kau setia terhadap aku.
Sanggup menanti kata putusku.
Sayang ketabahanmu menawanku.
Aku terima suratnya, ringkas tulisannya.
Dia sejak undur diri, dan memaafkanku.
Katanya anggap ini suatu mimpi.
Yang datang sekedar untuk menguji.
----